Jumat, 11 Januari 2013

festival seni daerah

Kesenian daerah masih sangat rentan posisinya untuk bersaing dengan kesenian asing, sehingga perlu suatu pembelaan untuk melindungi eksistensinya ditengah arus globalisasi yang semakin mempersempit ruang gerak kesenian daerah tersebut. Kesenian daerah perlu diberi ruang gerak yang luas dalam penyajiannya agar dapat leluasa dalam berekspresi untuk menciptakan keindahan seni demi menarik perhatian konsumen dan penikmat seni.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Komunikasi Informatika, Kebudayaan Dan Kepariwisataan Kabupaten Sinjai H. Ahmad Suhaemi dalam pembukaan Festival Kesenian Daerah Tingkat Regional Sulawesi Selatan Dan Barat pada kamis malam (21/6/12) bertempat di Lapangan Nasional Sinjai.

Kegiatan yang digelar Oleh Ikatan Keluarga Mahasiswa Sinjai (IKMS) Dewan Pengurus Wilayah Universitas Hasanuddin berlangsung dari tanggal 21 hingga 24 juni 2012 bertujuan untuk melestarikan budaya daerah sebagai aset bangsa, untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai budaya daerah serta sebagai upaya untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap kesenian dan budaya daerah. Selain itu juga memberikan kontribusi kepariwisataan bagi suksesnya promosi wisata di Sinjai.

Sementara itu Wakil Bupati Sinjai Andi Massalinri Latief dalam sambutannya ketika membuka festival ini mengatakan bahwa kegiatan yang digelar oleh IKMS Sinjai sangat  patut diberi apresiasi dan penghargaan yang tinggi dimana masih ada generasi muda yang peduli dengan kesenian daerah di era modern saat ini. 

“Kita menyadari di era global ini banyak seni dan budaya yang tenggelam. Oleh karenanya,  IKMS Sinjai  memiliki kepedulian, kepekaan dan komitmen yang tinggi terhadap pelestarian budaya dan peningkatan kemampuan rasa cinta terhadap seni dan budaya daerah dengan jiwa keilmuan dan kerendahan hati untuk senantiasa tetap dalam koridornya sebagai alat pemersatu bangsa ini,” jelasnya.

"Untuk itu perlu penguatan nilai-nilai budaya yang tinggi agar generasi muda jangan melupakan budaya daerahnya sendiri. Jangan sampai kesenian dan budaya kita diklaim oleh negara lain dan jangan pula kita mengimpor seni dan budaya tarian luar negeri, seperti yang hangat dibicarakan saat ini dimana tari tor-tor yang merupakan budaya kita diklaim oleh negara tetangga". tambahnya.

Melalui tema “Melestarikan budaya tradisional dan kearifan lokal Sulawesi Selatan dan Barat dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika” diharapkan IKMS Sinjai dapat menjadi pelopor perubahan budaya anak remaja untuk mencintai budaya dan  melestarikan seni dan budaya daerahnya.

http://wartaonline.sinjaikab.go.id/2012/06/festival-kesenian-daerah-sebagai-alat.html

kesenian bangsa

 
                                etnik/doli/2011
                                                       
      SEJARAH bagi sebagian orang membosankan. Namun untuk Ali Anwar, sejarah adalah mainan yang mengasyikkan. Ia menelusurinya ke ceruk terdalam, mengupas lapisan masa lalu dengan penuh kesabaran. Begitulah, Ali sudah kepincut cerita sejarah sejak remaja. Cerita tentang Bekasi tempo dulu yang dituturkan oleh orang-orang tua di kampungnya membangunkan imajinasi Ali. Ia hafal mulai dari kisah kejayaan Kerajaan Tarumanegara di masa Raja Purnawarman hingga heroisme perjuangan melawan kompeni Belanda.
           Indonesia adalah sebuah Negara yang terkenal dengan keanekaragaman. Baik keanekaragaman Agama, Budaya, Ras, Bahasa, Latar Belakang, Sosial, Pendidikan, Seni, dan lain-lain. Pada tulisan saya kali ini, saya akan membahas tentang keanekaragaman Budaya di Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa.  

           Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak-puncak dari kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional. Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya: “yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional”. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama.Nunus Supriadi, “Kebudayaan Daerah dan Kebudayaan Nasional”

            Pernyataan yang tertera pada GBHN tersebut merupakan penjabaran dari UUD 1945 Pasal 32. Dewasa ini tokoh-tokoh kebudayaan Indonesia sedang mempersoalkan eksistensi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional terkait dihapuskannya tiga kalimat penjelasan pada pasal 32 dan munculnya ayat yang baru. Mereka mempersoalkan adanya kemungkinan perpecahan oleh kebudayaan daerah jika batasan mengenai kebudayaan nasional tidak dijelaskan secara gamblang.

            Sebelum di amandemen, UUD 1945 menggunakan dua istilah untuk mengidentifikasi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional. Kebudayaan bangsa, ialah kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagi puncak-puncak di daerah-daerah di seluruh Indonesia, sedangkan kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan angsa yang sudah berada pada posisi yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam kebudayaan nasional terdapat unsur pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah sadar dan menglami persebaran secara nasional. Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan unsur kebudayaan asing, serta unsur kreasi baru atau hasil invensi nasional.

           Contoh Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945. Kebudayaan Nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai Indentitas Nasional. Macam-macam kebudayan Indonesia antara lain :
1. Rumah adat
2. Tari tradisional
3. Lagu Daerah
4. Makanan
5. Alat musik tradisional
6. Pakaian tradisional
           Artikel ini bermuatan tentang deskripsi seni budaya Indonesia yang beranekaragam, tentang budaya Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa. 

http://enamjurnalistik.blogspot.com/2011/06/seni-budaya-pemersatu-bangsa.html

ketongan alat jadul pemersatu masyarakat

Alat yang satu ini walau jadul namun masih tetap bertahan dan familiar bagi masyarakat Indonesia. Sebelum hadirnya alat komunikasi pemanggil massa/masyarakat yang modern hadir, kentongan menjadi bagian terpenting dimasyarakat. Kentongan selalu ada digardu dan poskamling warga.
Kentongan sangat multi fungsi, selain sebagai panggilan jika ada maling, bencana kebakaran, alat tradisional ini juga menjadi alat pemanggil berkumpul dalam mengajak masyarakat bergotong royong dan mengikuti pertemuan di dilokasi tertentu.
Mengenla kentongan ternyata memiliki sejarah panjang. Kentongan ternyata memiliki fungsi social dan religi. Sejarah budaya kentongan sebenarnya dimulai sebenarnya berasal dari legenda Cheng Ho dari Cina yang mengadakan perjalanan dengan misi keagamaan. Dalam perjalanan tersebut, Cheng Ho menemukan kentongan ini sebagai alat komunikasi ritual keagamaan. Penemuan kentongan tersebut dibawa ke China, Korea, dan Jepang. Kentongan sudah ditemukan sejak awal masehi.
Sedang di Indonesia tentunya memiliki sejarah penemuan yang berbeda dengan nilai sejarahnya yang tinggi. Di Nusa Tenggara Barat, kentongan ditemukan ketika Raja Anak Agung Gede Ngurah yang berkuasa sekitar abad XIX menggunakannya untuk mengumpulkan massa. Di Yogyakarta ketika masa kerajaan Majapahit, kentongan Kyai Gorobangsa sering digunakan sebagai pengumpul warga.
Manfaat Kentongan
Awalnya, kentongan digunakan sebagai alat pendamping ronda untuk memberitahukan adanya pencuri atau bencana alam.Dalam masyarakat pedalaman, kentongan seringkali digunakan ketika suro-suro kecil atau sebagai pemanggil masyarakat untuk ke masjid bila jam salat telah tiba Namun, kentongan yang dikenal sebagai teknologi tradisional ini telah mengalami transformasi fungsi Dalam masyarakat modern, kentongan dijadikan sebagai salah satu alat yang efektif untuk mencegah demam berdarah. Dengan kentongan, monitoring terhadap pemberantasan sarang nyamuk pun dilakukan Dalam masyarakat tani, seringkali menggunakan kentongan sebagai alat untuk mengusir yang merusak tanaman dan padi warga.[
Kelebihan Kentongan
Kentongan dengan bahan pembuatan dan ukurannya yang khas dapat dijadikan barang koleksi peninggalan masa lalu yang dapat dipelihara untuk meningkatkan pemasukan negara. Kentongan dengan bunyi yang khas dan permainan yang khas menjadi sumber penanada tertentu bagi masyarakat sekitar. Selain itu, kentongan merupakan peninggalan asli bangsa Indonesia dan memiliki nilai sejarah yang tinggi. Perawatannya juga sederhana, tanpa memerlukan tindakan-tindakan khusus
Kelemahan Kentongan
Kentongan masih banyak kita temui dalam masyarakat modern, namun fungsi kentongan sebagai alat komunikasi tradisional memiliki sejumlah kekurangan yang menyebabkan tergesernya kentongan tersebut dengan teknologi modern. Kegunaan kentongan yang sederhana dan jangkauan suara yang sempit menyebabkan kentongan tidak menjadi alat komunikasi utama dalam dunia modern ini.
Walaupun moderenisasi sudah menggeser pemakain kentongan dengan alat-alat canggih lainnya, namun kentongan belum mampu tergantikan di dusun-dusun yang masih menjadikan alat ini sebagai sarana pemanggil dan pemersatu masyarakat yang efektif.

seni pemersatu bangsa


RETNO HY/"PRLM"
RETNO HY/"PRLM"
KONTINGEN dari Provinsi Jawa Timur banyak menarik perhatian karena selain menampilkan kemolekan penari topeng wanita juga atraksi barong dan arak-arakan musik dengan menggunakan properti berbentuk garuda.*
BANDUNG,(PRLM).-Kemilau Nusantara 2012 dinilai lebih gebyar dan semarak dibandingkan dengan pelaksanaan Kemilau Nusantara terdahulu. Keikutsertaan 21 provinsi dan 26 kota serta kabupaten di Jawa Barat menunjukan bahwa event tahunan seni, budaya dan pariwisata Kemilau Nusantara sudah menjadi acara unggulan di Indonesia selain acara serupa yang diselenggarakan di provinsi lain.
“Tahun 2012 ini Kemilau Nusantara lebih gemerlap dan lebih meriah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Selain jumlah peserta yang banyak juga seni budaya yang ditampilkan lebih beragam,” ujar gubernur jabar Ahmad Heryawan dalam sambutanya.
Diungkapkan Ahmad Heryawan, ribuan jenis seni budaya yang ada di Indonesia merupakan warisan tidak ternilai harganya dan tidak dapat dinilai dengan uang berapapun jumlahnya. Karenanya segenap lapisan masyarakat bersama pemerintah dan stake holder mempunyai kewajiban untuk bersama-sam menjaga dan melestarikannya.
Ditegaskan Ahmad Heryawan, generasi muda harus memiliki komitmen yang kuat bahwa seni budaya sudah menjadi bagian dari kekayaan internasional.
“Semisal (kesenian) angklung yang sudah diakui dunia internasional,” ujar Ahmad Heryawan yang berharap seni budaya mampu mempersatukan perbedaan antar daerah dan menjadikan seni budaya sebagai benteng ketahanan nasional.

Ketika Angklung Menyatukan Perbedaan

 
IMG_5551 Kekayaan budaya dan kesenian Indonesia sering membuat negara lain kagum dan berusaha untuk dapat belajar banyak dari Negara kita. Banyak dari budaya dan kesenian kita lahir dari permainan lokal rakyat, yang kemudian menjadi budaya nasional, seperti Angklung.
Angklung identik dengan musik kesenian daerah khas Jawa Barat, akan tetapi pada jaman dahulu di beberapa daerah seperti Bali, Madura dan Kalimantan Selatan, kesenian Angklung juga digunakan untuk mengiringi upacara-upacara sakral seperti ngaben di Bali, arak-arakan di Madura dan tari kuda gepang di Kalimantan Selatan Atau bahkan di Serang, digunakan sebagai pengiring mantera pengobatan orang sakit atau menolak wabah penyakit.
Sejak kapan Angklung muncul masih belum bisa diketahui secara pasti, namun Angklung tertua dengan usia mencapai 400 tahun, merupakan Angklung Gubrag yang dibuat di Jasinga, Bogor, Jawa Barat.
Daeng Soetigna, lahir di Garut 13 Mei 1908 dan menetap di Kabupaten Kuningan, adalah orang yang berhasil mengembangkan Angklung menjadi Angklung diatonis (Angklung modern) yang sekarang dikenal secara internasional. Beliau dikenal sebagai the father of Angklung. Tokoh penting lain dalam perkembangan Angklung modern di Jawa Barat adalah Udjo Ngalagena. Berkat usaha kerja keras dari kedua tokoh ini, maka Angklung saat ini dapat disejajarkan dengan musik barat. Terkenalnya musik tradisional angklung Jawa Barat ini membuat banyak pihak dari Negara lain mengklaim bahwa Angklung adalah tradisi kesenian lokal mereka.
IMG_5541 Ditengah maraknya pengklaiman musik Angklung, SMP Santo Yusup Bandung, mendapat kehormatan untuk menunjukan kepiawaian siswa-siswanya dalam memainkan Angklung di Singapura pada kegiatan “1st Singapore Angklung Symposium” yang diselenggarakan di Raflles Girls’ School, tanggal 16-17 Juni 2008. Pertunjukan konser Angklung ini mendapatkan sambutan luar biasa meriah dari perwakilan/peserta, khususnya dari 10 sekolah di Singapura.
Perbedaan bentuk-bentuk fisik angklung mampu disatukan dalam harmonisasi nada yang indah. Peserta dibuat terpukau dan kagum dengan kecekatan siswa siswi SMP Santo Yusup memainkan lagu-lagu daerah Indonesia, lagu-lagu barat sampai musik klasik dengan angklung. Suatu prestasi yang cukup diacungkan jempol.
Keberhasilan 31 siswa siswi SMP Santo Yusup tidak terlepas dari keterlibatan Kepala Sekolah, Guru dan Pemangku Kepentingan dilingkup jajaran SMP Santo Yusup. Kegiatan ekstrakulikuler yang bukan saja menumbuh kembangkan minat siswa siswi dalam musik tradisional Angklung, tetapi mampu membuat siswa siswi SMP Santo Yusup mencintai dan menyadari peran mereka dalam melestarikan musik Angklung. Tidak hanya itu, Angklung mampu menyatukan perbedaaan ras dan budaya siswa siswi dalam ketukan nada-nada yang mampu membuat kita terhanyut dalam keharuan.
Hal yang perlu dicontoh bagaimana kegiatan ekstrakulikuler yang tadinya hanya merupakan kegiatan internal sekolah, mampu berkembang menjadi andalan dan kebanggaan sekolah secara eksternal. Bhineka Tunggal Ika dapat terlihat ketika Angklung menyatukan perbedaan dalam ketukan irama secara harmoni.


Sumber : http://blogyss.blogspot.com/2011/05/ketika-angklung-menyatukan-perbedaan.html